Senin, 12 November 2012

SEJARAH MASJID WONOKERSO {MASJID TIBAN} 2

C. BERDIRINYA MASJID TIBAN WONOKERSO


Tahun 1401 saka atau 1479 masei, sunan kalijogo memimpin para walisanga menyelenggarakan musyawarah untuk mencari kayu jaui yg layak untuk ramuan masjid di demak. Sunan ampel, sunan kudus sunan muria, sunan gunung jati, sunan bonang dan lainya sepakat mempercayakan kepada sunan kali jaga dalam usaha mendapatkan kayu jati yang besar dan layak untuk masjid.

Sunan kalijogo hatinya menjadi sedih, karena sekian bnyak hutan telah di jelajahi belum menemukan kayu jati yang besarg dihadapan para wali, sunan kalijogo merenung sejenak, dan saat itu para wali sjxgj yang lain terperanjat karena melihat bayangan pohon jati yang besar dan tinggi. Mereka hampir serempak bertanya kepada sunan kalijogo tentang bayangan kayu jati yang sangat besar dan tinggi sampai demak itu.

Bersikap tenang dan penuh wibawa, sunan kalijogo menjelaskan kpd sahabatnya, bahwa bayangan kayu jati yang besar dan tinggi itu sebatang kayu jati yang ada di hutan donoloyo termasuk wilayah wonogiri (waktu itu belum bernama wonogiri). Pemiliknya ki ageng donoloyo dan di katakan bahwa beliau dahulu seorang bangsawan dari mojopahit. Jati yang ditanamnya itu sengaja di sediakan untuk para raja yang ingin atau mau menggunakan sebagai bahan bangunan di kraton. Para wali menjadi lega, karena sudah mendapatkan petunjuk letaknya kayu jati.

Beberapa walisanga yg dipimpin oleh sunan kalijogo meninggalkan demak menuju hutan donoloy. Akan tetapi mereka sebenarnya belum mengerti letak hutan donoloyo. Namun diceritakan, bahwa sunan kalijogo seorang wali yg tajam batinya. Dari demak mereka menuju tanah prawoto terus menyusuri sungai bengawan solo ke arah hulu. Mengingat perjalanan itu hanya menggunakan rakit. Beberapa hari baru tiba diwilayah wonogiri sekarang ini. Diceritakan tidak jauh dari desa pulungrejo [sekarang sudah terbenam air waduk gajah mungkur) para wali turun dari rakit dan berjalan menuju ke arah timur. Setelah sampai di sebuah bukit dan merupakan hutan jati yang lebat, sunan kalijaga bersama para wali lainya sepakat istirahat dan mendirikan sebuah masjid untuk bersembahyang maupun sebagai tempat tinggal. Di perkirakan memerlukan waktu beberapa bulan. Masjid yg dibngun di tengah hutan itu tidak ada seorangpun yg mengetahuinya. Kecuali para wali sendiri. Sekitar , hutan itu belum ada desa, berdasarkan tahun saka masjid itu di bangun tahung 1401 dan kalau tahun masehi 1479. Namun juga ada ctatan yg menyebutkan bahwa masjid itu (sekarang masjid Tiban) selesai di bangun tahun 1501 masehi. Mana yang benar perlu pengkajian dan penalaran.

Bersambung,, silahkan berkunjung lagi kesini kalau mau tau kelanjutan ceritanya. Salam persahabatan dariku ANDI SETIAWAN. Dan Pengurus Osis

SEJARAH MASJID WONOKERSO {MASJID TIBAN}

SEJARAH MASJID WONOKERSO {MASJID TIBAN}

A. LETAK Dan Ukuran MASJID WONOKERSO



Di Dusun : Wonokerso
Desa : Sendangrejo
Kecamatan : Baturetno
Kabupaten : Wonogiri

Masjid ini berukuran 7,5 x 7,5 meter dan mirip bangunan rumah panggung yang dianjang (berada d iatas kolong) berbeda dengan umumnya masjid di tanah Jawa sekarang. Bentuknya menyerupai Masjid Agung Demak. Selain itu semua sambungan kayu menggunakan pasak kayu jati bukan paku besi.

Keistimewaan lain, keempat ompak atau yoni yang merupakan soko guru terbuat dari pokok kayu jati dan antara satu dengan lainnya berbeda, baik bentuk maupun karakter batang kayu serta ukurannya. Lebih unik lagi, puncak kubah berbentuk mahkota raja terbuat dari tanah yang belum menampakkan kerusakan, meski dimakan usia dan didera panas maupun hujan.

Menurut penuturan pak Warto, selaku Takmir Masjid Tiban Wonokerso, masjid ini merupakan bukti sejarah usaha Walisongo dalam mencari kayu jati pilihan untuk membangun Masjid Agung Demak. Saat itu Walisongo dengan dipimpin Sunan Kalijaga menelusuri Bengawan Solo menuju Hutan Jati Donoloyo. Sesampainya di suatu tempat yang banyak ditumbuhi pohon jati Walisongo memutuskan untuk menghentikan pencarian. lantaran mereka meyakini itulah Hutan Jati Donloyo yang dimaksud. Di situ mereka membangun sebuah masjid sebagai tempat beribadah sekaligus tempat bermalam.

B. LATAR BELAKANG MASJID TIBAN

"Sirno Ilang Kertaning Bumi" Candra sengkala tahun saka yang artinya 1400 masehi tahun 1478 waktu itu kerajaan majapahit runtuh

pada tahun 1400-1401 Masei Mojopahit diperintah suhita. Masa penerintahan suhita timbul perang saudara yang di sebut, "Perang parereg" para bangsawan mojopahit banyak yang menyingkir ke jawa jengah dan sekitarnya antara lain :



1. Bathara Katong menjadi Adipati pertama di ponorogo
2. Ki ageng Donoloyo tiba di Wonogiri dan membuat hutan yang bernama "hutan Donoloyo ". Kelak kayu hutan donoloyo untuk ramuan masjid demak dan kraton surakarta.
3. Lembu aminasi tiba di desa mangir menurunkan ki ageng mangkir.
4. R lemubu peteng (bondan kejawen ) tiba di desa tarub grobongan. Kemudian hari menurunkan : getas pandhawa ki ageng sela ki ageng henis laweyan ki ageng pemanahan p. Senopati dan raja raja mataram.

Bangsawan dari mojopahit yang meninggalkan keraton itu ada yang patuh terhadap kerajaan demak, namun juga ada yang menentangnya.



Raja demak bersama wali sanga berupaya mendirikan masjid agung di demak. Para wali telah berupaya mencari kayu jati yang besar dalam hutan sepanjang pegunungan kendeng belum menemukan sebatang kayu jati yang layak untuk ramuan masjid agung demak.



Bersambung, cerita akan di teruskan pada hari berikutnya. Salam persabatan dari Andi setiawan. Dan pengurus Osis Lainnya

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda